Langsung ke konten utama

Postingan

Memori Hidup

Living for Unknown Memori Hidup 31 March 2019 Secangkir kopi menemani sendu malam ini Beri ruang kehampaan mengalir lewat setiap seduhnya Terasa pahit bak setiap kenangan yang terlintas Terasa melegakan saat hati iklas melepas Secangkir kopi penawar rindu sekaligus candu Candu akan sayup-sayup masa lalu Bawa jutaan memori bak ampas hitam yang bersemayam Tak mau lepas meski sudah ditelan dalam-dalam Memori hidup, sebuah bagian perjalanan yang tak terelakkan Pahit bak kopi namun banyak memberi arti Menempa diri untuk tetap berlari Sampai nanti sampai mati
Postingan terbaru

Pesan Tak Sampai

Ketika Ingin Berucap Pada Dunia Pesan tak sampai Ditengah kesunyian dan kegalauan, 01 Juni 2016 Sejak itu aku selalu berusaha untuk mendekat Lewat caraku yang tergolong aneh dan lambat Kucoba mendekat layaknya sepotong surat Menyampaikan pesan lewat jutaan kalimat Pernah sekali waktu ku terkapar Ditengah hujan yang deras disertai ragu yang tak luntur Bimbang, tentang isi surat yang kukirim lewat kurir Akankah kau baca atau kau buang begitu saja Entah mengapa antara percaya dan tidak Hati ini mencoba menebak-nebak Semoga saja pesan itu tersampaikan adanya Tapi, mengapa begitu lama kau balas suratnya? Sejak itu pula aku mulai meragu Setengah hatiku tak lagi mempercayaimu Tapi ada sejuta sesalku karna ku tak langsung menemuimu Harusnya ku sampaikan langsung dari mulutku                                                                                                                                  

Menua!

Menua! 21 Juli 2019 Oleh: Gregorius Hapsara Parasmu masih pancarkan pesona Tak hilang meski kini kau semakin menua Apa gerangan yang buatmu pancarkan rona? Ah, pasti karena kau diciptakan dan dirawat sempurna Aku masih takjub meski kau tak lagi sanggup, berjalan kencang Aku masih kagum meski kau tak lagi mampu, menggendong beban Aku tersanjung karna kau masih memberikan kenyamanan ditengah keredupan Kau memang ciptaan yang sempurna Tak salah jika aku nobatkan kau dambaan Semoga ku dapat terus merawatmu Layaknya kau yang ciptakan beribu moment kebahagiaan Untukku dan orang-orang yang ku sayang Dari dulu hingga sekarang (*Disclaimer, saya telah melakukan perubahan mendasar pada puisi tersebut, sebelum saya mempostingnya, saya melakukan sedikit ubahan untuk membuatnya lebih sempurna untuk diresapi, intepretasi Anda bisa berbeda-beda, intepretasi puisi tersebut menurut penulis ada pada ringkasan dibawah ini) Siapa sih yang nggak mungkin menua? Semua

Ketidakpastian

Ketidakpastian 17 Maret 2017 Oleh: Gregorius Hapsara Terombang-ambing ditengah ombak lautan Dihempas angin laut tergiring tak menentu Bertahan ditempa meski tak nampak pasti Bebaskan diri meski tak mampu berdiri Kencangnya angin koyakkan kayu tumpuan Satu-satunya harapan yang tampak kuat dan mampu bertahan Nyatanya? Tak ada jaminan akan pembebasan Meski demikian, dia berjuang sampai akhir kematian Hai sobat Aksara! Kali ini aku mau share tentang sebuah puisi berjudul "Ketidakpastian". Siapa sobat Aksara yang pernah mengalami hal ini? Saya rasa semua pasti pernah mengalami ya, namun hanya beda permasalahan yang dialami. Puisi kali ini merupakan intepretasi saya akan sebuah kondisi dimana saat itu saya sedang berjuang untuk impian besar saya setelah lulus kuliah, apalagi kalau bukan sebuah pekerjaan impian. Setelah kuliah, saya sempat vacuum kurang lebih 3 bulan setelah saya mengakhiri tugas saya bekerja sebagai tutor Bahasa Inggris disalah satu Se

Hidup

Hidup Djogjakarta, 23 June 2016 Gagak beranggapan hidup tak perlu diperjuangkan Maka runtuhlah pondasi hidupnya Merpati berseru, “Hidup adalah perjuangan! Maka tegaklah rumah kehidupannya Dikala suara gagak meronta-ronta Menyuarakan kata hujatan pada Tuannya Mencaci kehidupannya tebarkan dusta Serukan, “Hidup ini tak adil!” “Hidup itu adil!” Adil dimata merpati yang bersyukur pada Tuannya Sebab baginya hidup adalah hadiah Begitu indah karna mampu dimaknainya Puisi ini tercipta hampir 4 tahun lalu, menggambarkan sebuah kegundahan dalam memaknai hidup. Lalu, kuberi judul Hidup. Mengapa Hidup? Mungkin pernah terlintas pada pikiran kita tentang hidup yang kita jalani. I don't know ya, aku rasa setiap orang punya beban dan cerita hidupnya masing-masing. Inti dari puisi ini sendiri adalah mengajak kita untuk berfikir pada dua sisi yang berbeda yang saya ibaratkan sebagai Gagak dan Merpati. Mereka punya sikap yang berbeda atas hidup yang dianugera

Kau adalah Bagian Perjalanan

Kau adalah Bagian Perjalanan A poem by Greg.H Ku tempuh ribuan kilometer diatas Jokmu yang mungil Kadang buatku senang dan riang saat menyambut fajar Kadang buatku lelah dan letih saat menyambut senja Tapi, aku masih ingat cerita kita berdua Dulu kau tampak segar dan buatku terpikat meminang Akhirnya, Ku katakan pada Ayah untuk segera membawamu pulang Ya, kau tampak cerah, dan menggoda hati Bak seorang laki-laki terpikat oleh paras ayu seorang Dewi Kini, sudah 7 tahun lamanya kita menjalani hari Tak pernah ku sangka, ribuan kilometer sudah kita lintasi Meski begitu, kau tetap setia menemani Bahkan disaat sendu dan tawaku kau selalu disampingku Menjadi teman setia untuk selalu mendengarkanku (Disclaimer, Vega aka Snow White is already be with me 9 years, the poem had already made before he has celebrated his birthday) Sebuah puisi yang tercurah dari sebuah motor yang sampai saat ini masih menjadi bagian dari sebuah perjalanan hidup. Betapa menyena

Cinta dan Keyakinan

Cinta dan Keyakinan Oleh Gregorius Hapsara Kali ini ijinkan aku berbagi cerita tentang isi dari puisi yang aku buat kali ini. Mengapa pesannya begitu dasyat? Boleh aku cerita sedikit ya, peristiwa mencintai itu kadang tak lepas dari permasalahan keyakinan. Kadang keyakinan dan cinta adalah dua hal yang sangat bersebrangan. Kok bisa? Ya, banyak hubungan percintaan kandas karena keyakinan. I do not mean that keyakinan adalah penghalang. I mean ini merupakan hal yang memang nggak bisa dihindarkan dalam proses percintaan. Everybody knows it, right? Jadi, terkadang hal ini berat buat dilalui oleh sebagian orang, walaupun in fact banyak juga yang berhasil melalui tantangan khusus dari yang Kuasa ini. Kuncinya ada pada apa? Mengalahkah? Restu Orang Tua kah? Atau ada hal lain? Maybe one of you who were experiencing this problem wants to share I let you send me some comments! Anyway, berikut karya puisi aku itu yah. Yang kusebut dengan: CINTA DAN KEYAKINAN Mungkin malam itu