Langsung ke konten utama

Cinta dan Keyakinan

Cinta dan Keyakinan
Oleh Gregorius Hapsara

Kali ini ijinkan aku berbagi cerita tentang isi dari puisi yang aku buat kali ini. Mengapa pesannya begitu dasyat? Boleh aku cerita sedikit ya, peristiwa mencintai itu kadang tak lepas dari permasalahan keyakinan. Kadang keyakinan dan cinta adalah dua hal yang sangat bersebrangan. Kok bisa? Ya, banyak hubungan percintaan kandas karena keyakinan. I do not mean that keyakinan adalah penghalang. I mean ini merupakan hal yang memang nggak bisa dihindarkan dalam proses percintaan. Everybody knows it, right? Jadi, terkadang hal ini berat buat dilalui oleh sebagian orang, walaupun in fact banyak juga yang berhasil melalui tantangan khusus dari yang Kuasa ini. Kuncinya ada pada apa? Mengalahkah? Restu Orang Tua kah? Atau ada hal lain? Maybe one of you who were experiencing this problem wants to share I let you send me some comments!

Anyway, berikut karya puisi aku itu yah. Yang kusebut dengan:


CINTA DAN KEYAKINAN

Mungkin malam itu adalah malam terbaik
Namun, bisa jadi malam yang terburuk yang dialami
Sebuah kisah antara dua insan manusia
Yang memadu kasih tanpa pandang, suku, ras, dan agama
Awal yang penuh romansa layaknya kawula muda
Mewarnai setiap langkah kaki mereka
Sepanjang jalan tak sedikipun ragu dipundaknya
Entah apa yang terjadi, tiba-tiba saja semua bak jadi bencana
Awal yang menyenangkan jadi haru tak terbendung
Antara dua sejoli yang sedang memadu cinta
Menangis haru tanpa sedikitpun terucap kata
Entah mengapa dan apa salah mereka?
Tak bolehkah mereka bersatu walau hati sudah menyatu
Mengapa keyakinan justru memisahkan?
Bukankah, seharusnya menyatukan dan menyempurnakan?
Oh, Tuhan, beginikah jalan yang harus kami putuskan?
Berhenti dipersimpangan jalan meski sudah saling mengiyakan


Untuk yang mau menikmati karyaku lewat youtube channel, silakan klik video berikut. Matur nuwun sudah berkunjung dan menikmati rangkaian aksaraku. Salam pecandu Aksara!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidakpastian

Ketidakpastian 17 Maret 2017 Oleh: Gregorius Hapsara Terombang-ambing ditengah ombak lautan Dihempas angin laut tergiring tak menentu Bertahan ditempa meski tak nampak pasti Bebaskan diri meski tak mampu berdiri Kencangnya angin koyakkan kayu tumpuan Satu-satunya harapan yang tampak kuat dan mampu bertahan Nyatanya? Tak ada jaminan akan pembebasan Meski demikian, dia berjuang sampai akhir kematian Hai sobat Aksara! Kali ini aku mau share tentang sebuah puisi berjudul "Ketidakpastian". Siapa sobat Aksara yang pernah mengalami hal ini? Saya rasa semua pasti pernah mengalami ya, namun hanya beda permasalahan yang dialami. Puisi kali ini merupakan intepretasi saya akan sebuah kondisi dimana saat itu saya sedang berjuang untuk impian besar saya setelah lulus kuliah, apalagi kalau bukan sebuah pekerjaan impian. Setelah kuliah, saya sempat vacuum kurang lebih 3 bulan setelah saya mengakhiri tugas saya bekerja sebagai tutor Bahasa Inggris disalah satu Se...

Menua!

Menua! 21 Juli 2019 Oleh: Gregorius Hapsara Parasmu masih pancarkan pesona Tak hilang meski kini kau semakin menua Apa gerangan yang buatmu pancarkan rona? Ah, pasti karena kau diciptakan dan dirawat sempurna Aku masih takjub meski kau tak lagi sanggup, berjalan kencang Aku masih kagum meski kau tak lagi mampu, menggendong beban Aku tersanjung karna kau masih memberikan kenyamanan ditengah keredupan Kau memang ciptaan yang sempurna Tak salah jika aku nobatkan kau dambaan Semoga ku dapat terus merawatmu Layaknya kau yang ciptakan beribu moment kebahagiaan Untukku dan orang-orang yang ku sayang Dari dulu hingga sekarang (*Disclaimer, saya telah melakukan perubahan mendasar pada puisi tersebut, sebelum saya mempostingnya, saya melakukan sedikit ubahan untuk membuatnya lebih sempurna untuk diresapi, intepretasi Anda bisa berbeda-beda, intepretasi puisi tersebut menurut penulis ada pada ringkasan dibawah ini) Siapa sih yang nggak mungkin menua? Semua...