Langsung ke konten utama

Terimakasih

Terimakasih

Sebuah Puisi Oleh: Gregorius Hapsara


Aku bersyukur sempat mengenalmu

Dalam hidup dan mimpiku

Aku bersyukur karna kita sempat dipertemukan

Walau akhirnya dipisahkan oleh keadaan

Maaf karna tak sempat kubuktikan

Tapi setidaknya aku sungguh mencintaimu

Tak perlu ku buktikan seberapa dalam

Cukuplah puisi ini yang menggambarkan

Berbahagialah kau dengannya

Aku, 

sudah iklas menerimanya

Memang Tuhan sudah punya jalannya

Membuat alur cerita kita berbeda

Tapi setidaknya Aku sempat bahagia

Bisa mengenalmu dalam perjalanan hidup

Meski, 

tak sempat pula aku katakan

Dan aku utarakan untuk kesekian kalinya

Bahwa, aku masih setia menunggumu

Ah,

sudahlah, 

tak perlu kuungkit lagi

Setidaknya aku masih percaya bahagiamu

Adalah

Bahagiaku juga



Anda dapat menikmati recording/rekaman dari puisi tersebut diatas lewat video pada link youtube dibawah. Terimakasih sudah mampir untuk sejenak menikmati karya puisi saya. Salam hangat dan salam kenal dari penikmat kata dari si candu aksara.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ketidakpastian

Ketidakpastian 17 Maret 2017 Oleh: Gregorius Hapsara Terombang-ambing ditengah ombak lautan Dihempas angin laut tergiring tak menentu Bertahan ditempa meski tak nampak pasti Bebaskan diri meski tak mampu berdiri Kencangnya angin koyakkan kayu tumpuan Satu-satunya harapan yang tampak kuat dan mampu bertahan Nyatanya? Tak ada jaminan akan pembebasan Meski demikian, dia berjuang sampai akhir kematian Hai sobat Aksara! Kali ini aku mau share tentang sebuah puisi berjudul "Ketidakpastian". Siapa sobat Aksara yang pernah mengalami hal ini? Saya rasa semua pasti pernah mengalami ya, namun hanya beda permasalahan yang dialami. Puisi kali ini merupakan intepretasi saya akan sebuah kondisi dimana saat itu saya sedang berjuang untuk impian besar saya setelah lulus kuliah, apalagi kalau bukan sebuah pekerjaan impian. Setelah kuliah, saya sempat vacuum kurang lebih 3 bulan setelah saya mengakhiri tugas saya bekerja sebagai tutor Bahasa Inggris disalah satu Se...

Cinta dan Keyakinan

Cinta dan Keyakinan Oleh Gregorius Hapsara Kali ini ijinkan aku berbagi cerita tentang isi dari puisi yang aku buat kali ini. Mengapa pesannya begitu dasyat? Boleh aku cerita sedikit ya, peristiwa mencintai itu kadang tak lepas dari permasalahan keyakinan. Kadang keyakinan dan cinta adalah dua hal yang sangat bersebrangan. Kok bisa? Ya, banyak hubungan percintaan kandas karena keyakinan. I do not mean that keyakinan adalah penghalang. I mean ini merupakan hal yang memang nggak bisa dihindarkan dalam proses percintaan. Everybody knows it, right? Jadi, terkadang hal ini berat buat dilalui oleh sebagian orang, walaupun in fact banyak juga yang berhasil melalui tantangan khusus dari yang Kuasa ini. Kuncinya ada pada apa? Mengalahkah? Restu Orang Tua kah? Atau ada hal lain? Maybe one of you who were experiencing this problem wants to share I let you send me some comments! Anyway, berikut karya puisi aku itu yah. Yang kusebut dengan: CINTA DAN KEYAKINAN Mungkin malam itu ...

Menua!

Menua! 21 Juli 2019 Oleh: Gregorius Hapsara Parasmu masih pancarkan pesona Tak hilang meski kini kau semakin menua Apa gerangan yang buatmu pancarkan rona? Ah, pasti karena kau diciptakan dan dirawat sempurna Aku masih takjub meski kau tak lagi sanggup, berjalan kencang Aku masih kagum meski kau tak lagi mampu, menggendong beban Aku tersanjung karna kau masih memberikan kenyamanan ditengah keredupan Kau memang ciptaan yang sempurna Tak salah jika aku nobatkan kau dambaan Semoga ku dapat terus merawatmu Layaknya kau yang ciptakan beribu moment kebahagiaan Untukku dan orang-orang yang ku sayang Dari dulu hingga sekarang (*Disclaimer, saya telah melakukan perubahan mendasar pada puisi tersebut, sebelum saya mempostingnya, saya melakukan sedikit ubahan untuk membuatnya lebih sempurna untuk diresapi, intepretasi Anda bisa berbeda-beda, intepretasi puisi tersebut menurut penulis ada pada ringkasan dibawah ini) Siapa sih yang nggak mungkin menua? Semua...